Terima Kasih Anda Telah Berkunjung Ke Kawasan Penyair Jawa Tengah

Kamis, 11 Oktober 2007

Ryan Rachman

Ryan Rachman
(Purwokerto)
Lahir di Kebumen, 12 Januari 1985, Mahasiswa Sastra Inggris Program Sarjana Bahasa dan Sastra Universitas Jenderal Soedirman Purwokerto. Saat ini aktif di Teater TEKSAS Prog. Sarjana Bahasa dan Sastra Universitas Jenderal Soedirman Purwokerto, dipercaya menjadi ketua Forum Komunikasi Antar Teater se-Universitas Jenderal Soedirman Purwokerto, dan aktif mencoba menulis puisi dan cerpen yang baik. Puisi Drama Tiga Babak mendapat hadiah sebagai juara 2 Lomba Menulis Puisi Islam Forum Lingkar Pena Purwokerto tahun 2005. Naskah drama yang pernah di pentaskan berjudul Tikusku Sayang Tikusku Timang. Kumpulan puisinya tergabung dalam Kamar yang sama sekali belum pernah diterbitkan. Dalam antologi ini memuat puisinya :


Gusti (Sajak Seorang Pelacur)

Lillahi wastulil firdausi ahla
Walaa a’laa ngalal naaril jakhiimi
Kemabali, rasa dosa menghampiri
Membayang dalam setiap sela sela tubuh
Ketika seruan-Mu itu mendayu mengumandang
Memanggil manusia manusia untuk kembali menyapa-Mu
Gusti
Lihat hambamu
Di atas ranjang reot ini
Terlentang
Memungut nasib antara desahan dan air mata
Antara mimpi dan kenyataan
Gusti
Dari dalam kalbu yang luka meronta, bertanya
Apakah pantas aku kembali kepada-Mu?
Sedangkan Engkau tahu
Baru saja tubuhku dijilati oleh ular-ular
Baru saja darahku dibius oleh ciu
Gusti
Apakah pantas aku kembali pada-Mu
Sedangkan saat panggilan-Mu menggaung
Aku sedang melangkahkan kaki mencari mangsa
Mencari ular ular yang disakunya bertumpuk berjuta lembaran emas
Dan ketika panggilan-Mu kembali menggaung
Tubuhku masih terbungkus letih dan titik titik najis ular itu
Gusti
Apakah pantas aku kembali pada-Mu?
Sedangkan aku dan empat orang anakku harus makan
Gusti
Tubuhku adalah nista
Tubuhku adalah dosa
Dan aku masih harus menanggung segala hinaan dan cemoohan
Aku masih harus tersingkir dari dunia siang
Gusti
Gusti
Gusti
Apakah pantas aku kembali pada-Mu ya Gusti?
Aduh Gusti kulo, sanes ahli suwargo
Nanging mboten kiat manggen ing neroko

Tidak ada komentar: